Selasa, 16 Agustus 2011

2 + 2 bukan 4 tapi bernilai 5


Setelah pengumuman tahap 2 PMB STIS 2011/2012  (alhamdulillah saya terdaftar sebagai salah satu diantara'a), kmi d minta dtg ke BPS Prov Kalsel d jl. K.S. Tubun untuk melapor/registrasi ulang kelulusan.

Sesampai'a d sana, tepat'a d ruang kepegawaian, Kmi d beri pengarahan/pengukuhan oleh Bp. Ipansyah, SE (salah satu pengurus mesjid Hasanuddin Madjedi). Beliau menyampaikan poin-poin ptg yg luar biasa, yaitu:
1.Rasa kekeluargaan/kebersamaan
2.Toleransi
3.Menjaga kesehatan jasmani
4.Menjaga kesehatan spiritual

Ada satu hal statement beliau yg luar biasa, berikut dialog'a:
Pak Ipan (PI) : 2+2 = berapa?
Kami (K) : 4 pak
PI : ooo salaaah, yg bener adlh 5 atau 3 atau juga 10
K : loh? Koq bisa siii pak? *keheranan
PI : klo jwb'a 4 sii betul dlm ilmu pasti/eksak. Tpi klo dlm ilmu sosial jwbn'a bs 5, 6, 10 atau berapapun itu.
K : ohhh. Maksud'a? *masii gag ngerti
PI : arti'a bahwa hidup ini tdk slamanya hrus melulu teori aj/ eksak aj. Tpi ilmu sosial yg d dominankan.
K: jujur masii belum paham pak (dlm hati)
PI: maksd'a bgini...klo org yg hx tfokus pada ilmu pasti/eksak biasa'a tipikal org'a sulit untuk bersosialisasi dgn org lain. Tpi klo org yg fokus pada ilmu sosial tentu cara dia bersosialisi dgn org lain akan lbih mudah dan enak.
K:ohhh
PI: nah, harapan bapak kpd kalian. Jangan hanya fokus d ilmu eksak saja (Belajar dan belajar melulu *tafsirannya), tpi prlu menyeimbangkan'a dgn ilmu sosial. Sbagai contoh, klo tman sakit, harus kita tolong. Itu salah satu konsekuensi mengamalkan ilmu sosial. Paham?
K: iya paham pak. Artinya rasa kebersamaan iya jg kan pak?
PI: yupz
K: ok deeh. Thanks pak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar